“You are imperfect, permanently and inevitably flawed. And
you are beautiful.” – Amy Bloom
Assalamualaikum, gue nulis lagi neeeh .. hehe. Setelah
sekian lama kemalasan gue mengrogoti semangat nulis gue, akhirnyaaa, ada topic
yang muncul di otak gue dan kebetulan kemalasan gue lagi jalan-jalan. Hahaha
In this short article I would like to discuss how importance
self acceptance is and, sedikit kisah gue ketika gue belum meneria diri sendiri
dulu. Bukan berarti gue menggurui atau udah sepenuhnya menerima diri gue
sendiri, sama gue juga lagi belajar. Mungkin beberapa dari kalian udah tau dan
menerima diri sendiri, mungkin juga ada yang belum tau. So, semoga bermanfaat.
Dari beberapa artikel yang gue baca, Self acceptance itu kayak
perasaan puas terhadap diri sendiri karena kita berhasil menerima diri kita
sendiri. To me, self acceptance means to forgive yourself for not being
perfect. To be good to yourself and do things that inspire you, and to love
your self. Gue pun masih belajar dan berusaha untuk mengenal sekaligus berusaha
buat mencintai, dan menerima diri gue. Nggak mudah emang, even waktu SMA dulu
gue kayak manusia yang nggak punya self acceptance.
Gue ngagep diri sendiri nggak lebih cantik dari siapapun, Gue
sedih karna gue terlahir dengan kulit yang nggak seputih temen-temen cewek gue,
alis gue yang nggak setebel mereka, jidat gue yang menurut gue nggak ‘ideal’
dan badan gue yang gemuk dan pendek. Setiap bercermin, yang gue liat hanyalah
kekurangan dan kekuragan gue. Sampai akhirnya, gue memutuskan untuk diet yang
tujuannya tentu saja biar terlihat kurus dimata orang lain bukan demi
kesehatan, hasilnya? Gue sakit. Kegagalan diet gue tidak menyurutkan semangat
gue buat menyiksa lagi diri sendiri. Setelah gagalnya diet, gue mulai untuk
‘memperbaiki kekurangan-kekurangan’ lainnya. Hasilnya? Stuck sama aja, nggak
ada yang lebih baik justru semakin buruknya kepercayaan diri gue. selain itu
gue kayak hidup bukan menjadi diri gue sendiri, gue melakukan banyak hal yang
nggak gue suka demi terlihat baik dimata orang.
Semakin gue gede, gue jadi bisa mikir. Alhamdulilah.
Sebenernya buat apa gue hidup? Apakah hanya untuk meladeni omongan orang yang
nggak ada habisnya? Apa untungnya gue terlihat baik dimata mereka sedangkan itu
hanya pura-pura. Apa untungnya gue diet atau menghabiskan waktu berjam- jam
untuk luluran, hanya untuk orang lain. Sedikit-sedikit gue mulai mengenali diri
gue sendir, mulai belajar buat menerima. Yang paling sulit, berhenti buat
ngebandingin diri sendiri dengan orang lain. Karena entah bagaimana, sadar
nggak sadar gue selalu ngebandingin diri gue sama orang lain.
Gue mulai melakukan hal-hal yang gue suka, memakai sesuatu
yang nyaman untuk gue. Mulai tutup kuping dan mulai stop untuk nyari-nyari
kekurangan diri sendiri. Gue nggak mau lagi sibuk berusaha diterima lingkungan
yang sering bikin gue jadi something that’s not me. Butuh keberanian yang besar
dan kuat buat jadi diri kita sendiri karana nggak semua orang nunjukin kayak
apa diri mereka sebenarnya dan nggak semua orang bisa menerima lo yang apa
adanya. Yaa walaupun kadang masih suka mikirin omongan orang dan masih
ngebandingin diri gue sama orang lain setidaknya sekarang gue udah mencoba.
Karna gue mulai ngerti gimana caranya buat jadi nyaman sama diri gue sendiri.
Dan, sampai sekarang pun gue masih maskeran (kadang), nabung
buat beli skin care, renang tiap seminggu sekali atau sekedar badminton biar
tubuh tetep seger. But now different, gue melakukan hal-hal itu untuk
menghargai diri sendiri. Self acceptance menurut gue bukan terus nggak mandi
kalo lagi nggak mau mandi yaaa, merawat diri kalian itu salah satu bentuk dari
mencintai diri sendiri. Jangan kaku kalo jadi manusia, hahaha.
Lagi, Self acceptance itu penting. Dari yang gue baca, Self
acceptance bisa meningkatkan harga diri, rasa kebebasan, kemandirian even lebih
banyak keinginan untuk menjalani hidup
demi diri sendiri dan bukan orang lain. A person who scores high on self
acceptance: has a positive self – attitude, acknowledges and accepts all
aspects of themselves (including the good and bad).
Gue yakin, Allah menciptakan semua ini ada tujuan dan sudah
sangat sesuai. Kita, sebagai mahluk ciptaanya hanya butuh bersyukur, merawat
dan ngegunain apa yang diberikan kepada kita dengan baik serta penuh rasa
syukur, dengan begitu Allah akan kasih lo sesuatu yang lebih baik.
Yang perlu kalian pahami, If you are willing to experience
and embrace whatever you think, feel or do, even if you don’t always like it,
you will begin to accept yourself and begin to change and grow into the person
you want to be.
Dan jangan berlebihan, karena self acceptance yang
berlebihan bisa membuat seseorang jadi egois.
***
Maaf jika belepotan dalam berbahasa inggris.
Semoga bermanfaat dan trimakasih sudah membaca,
wassalamualaikum.
Artikel yang gue baca: theodysseyonline.com , Wikipedia.com
, diction.id , dan beberapa artikel yang gue lupa namanya. hehehe
Komentar
Posting Komentar